Powered By Blogger

Kamis, 01 Mei 2014

Teknik Bermain Bulu Tangkis untuk Pemula
April 29, 2014 

TEKNIK DASAR PELATIHAN BULUTANGKIS

Untuk menjadi pemain berprestasi, kita harus menguasai bermacam-macam dasar permainan bulutangkis dengan benar. Oleh karenanya, dengan modal berlatih tekun, disiplin, dan terarah di bawah bimbingan pelatih yang berkualitas, kita dapat menguasai berbagai teknik dasar bermain bulutangkis secara benar.
Agar seseorang dapat bermain bulutangkis dengan baik, mereka harus mampu memukul shuttlecock dari atas maupun dari bawah. Jenis-jenis pukulan yang harus dikuasai pemain antara lain servis, lob, dropshot, smash, netting, underhand, dan drive. Kesemua jenis  pukulan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan grip dan footwork yang benar.

  1. A.    PEGANGAN RAKET (GRIP)
Salah satu teknik dasar dalam permainan bulutangkis yang sangat penting dikuasai secara benar adalah cara memegang raket. Oleh karenanya jika teknik pegangan raket salah diterapkan sejak awal, maka akan sulit untuk dapat meningkatkan kualitas permainan. Memegang raket secara benar merupakan dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam permainan bulutangkis.
Cara memegang raket yang benar adalah menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) secara luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga  pada saat memukul shuttlecock. Kita harus menghindari cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini.
Dua macam cara memegang raket tersebut pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Untuk  tahap awal, para pemula biasanya diajari cara memegang forehand terlebih dahulu, baru kemudian backhand.
Pada akhirnya, pada pemain yang sudah  mahir akan terlihat pegangan raketnya hanya satu grip. Ini terjadi karena pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya hanya sedikit dan dapat dilakukan secara otomatis.
Pegangan raket yang benar dan pemanfaatan tenaga pergelangan tangan yang maksimal dapat meningkatkan mutu pukulan dan mempercepat laju shuttlecock. Ini berarti si pemain telah menggunakan secara efesien sekaligus efektif. Itulah sebabnya, sejak dini peserta dilatih harus membiasakan memukul shuttlecock dengan mengunakan tenaga pergelangan tangan (tenaga pecut).
Cara memegang raket dapat dilakukan dengan berbagai model. Oleh PBSI (1985), cara memegang raket dapat dibedakan menjadi empat jenis pegangan, yakni :

  1. 1.    American Grip
Untuk melihat gambaran memegang raket dengan model American grip, letakkan raket di lantai, lalu diambil dan peganglah  pada ujung tangkainya (handle) dengan cara seperti memegang pukul kasur. Bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian permukaan tangkai  yang luas sedangkan permukaan raket sejajar dengan posisi lantai.
Cara pegangan raket tersebut memang menghasilkan gerakan yang agak kaku, namun akan sangat efektif dalam memukul smash di depan  net, atau mengambil shuttlecock di atas net dengan cara menitipkan ke bawah  secara tajam. Dengan posisi daun raket  menghadap ke muka, pemain dapat dengan mudah mengarahkan shuttlecock ke kiri dan atau ke kanan, sehingga dapat menghasilkan pukulan yang keras dan sulit diduga arahnya.
Secara umum, kelebihan American grip adalah :
  1. Efektif bila digunakan sebagai killing smash, karena perkenaan dengan shuttlecock lurus.
  2. Jarang terjadi shuttlecock membentur frame, karena permukaan menghadap ke shuttlecock  secara maksimal
Adapun kelemahan American grip adalah sulitnya digunakan untuk  pukulan netting.

  1. 2.    Forehand grip
Untuk cara pegangan  letakkan raket di lantai dalam posisi miring. Lalu peganglah raket dengan cara bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk dalam posisi menempel pada  permukaan tangkai yang sempit. Raket dipegang dengan tanpa diubah-ubah (statis). Letak ibu jari seharusnya tidak lebih dan tidak kurang dari posisi letak jari telunjuk
Adapun keuntungan model forehand grip adalah :
  1. Meningkatkan raket dipegang dengan seluruh telapak tangan, pegangan terasa lebih kuat dan tidak mudah lepas.
  2. Cara ini memudahkan pemain dalam melakukan gerakan pukulan terhadap shuttlecock yang datangnya ke sebelah  kanan badan, sehingga pukulan ini dapat dilakukan  dengan cermat, baik dalam kecepatan shuttlecock  maupun ketepatan sasarannya.
  3. Dengan menggunakan pegangan raket forehand ini, pemain tidak perlu memutar-mutar pegangan. Oleh karenanya, kesalahan dalam penempatan posisi daun raket terhadap datangnya shuttlecock lebih kecil.
Kelemahan dalam model forehand antara lain :
  1. Mengingat posisi tangan tidak berubah-ubah, maka untuk melakukan pukulan backhand dengan model pegangan ini diperlukan kekuatan tangan dan sendi bahu yang sangat kuat, sehingga butuh latihan-latihan khusus yang memadai.
  2. Model pegangan ini  juga lemah untuk menerkam shuttlecock di muka net. Netting dari lawan dengan model pegangan ini selalu diambil dengan net play lagi atau dengan lob tanggung.





  1. 3.    Backhand grip
Cara pegangan backhand grip merupakan kelanjutan dari cara  pegangan forehand grip. Dari forehand grip dapat dialihkan ke backhand grip dengan memutar raket seperempat  putaran ke kiri, namun posisi ibu jari  tidak seperti pada forehand grip, melainkan agak dekat dengan daun raket.

Cara Latihan
Sebelum praktik melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan memegang raket dengan benar.
  1. Peserta latihan dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan . luwes dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
  2. Lakukan gerakan  raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan. Tenaga pergelanan tangan.Gerakkan juga raket ke depan dan ke belakang sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan
  3. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
  4. Memukul shuttlecock ke tembok
  5. Bouncing ball

Kesalahan yang Terjadi
  1. Memegang raket dengan menggenggam, jari-jari rapat, dan sejajar
  2. Posisi “V” tangan berada pada bagian grip raket yang lebar
Keuntungan cara pegangan backhand grip adalah sulit diterkanya hasil pukulan, Shuttlecock bisa melayang keras, tetapi tetap dapat terkontrol. Adapun kelemahannya ialah dalam pengembalian shuttlecock, smash yang datangnya dari arah kanan badan (bola- bola forehand), lebih-lebih lagi bola smash yang menuju arah bahu dan pinggang sebelah kanan, akan sulit dikembalikan.

  1. 4.    Combination grip




    Combination grip atau disebut juga dengan model pegangan campuran adalah cara memegang raket dengan mengubah cara pegangan, raket yang disesuaikan dengan datangnya shuttlecock dan jenis pukulan. Model pegangan ini merupakan suatu hasil kombinasi antara forehand grip dengan backhand grip. Dengan menggunakan combination grip ini, para pemain akan memiliki pukulan yang lebih komplet dan akan sulit dianalisis kelemahannya.
    Secara umum, kelebihan combination grip didapatkan karena pemain tidak perlu mengubah posisi raket saat akan memukul shuttlecock. Adapun kekurangan atau kelemahannya adalah teknik ini membuat pemain sulit untuk memukul shuttlecock yang sudah melampui tubuh pemain sendiri.





    B.     FOOTWORK
     
    Footwork adalah gerak kaki untuk mendekatkan diri pada posisi jatuhnya shuttlecock, sehingga pemain dapat melakukan pukulan dengan mudah. Fotwork dapat dilakukan maju-mundur, ke kiri-ke kanan, atau menyudut, tentu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi baik, seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak.Kecepatan, dalam gerak kaki tidak bisa dicapai bila footwork-nya tidak teratur. Oleh karenanya, perlu selalu diusahakaan untuk melakukan pelatihan kekuatan, kecepatan, dan keteraturan kaki dalam setiap langkah, baik pada saat pemukulan shuttlecock (menyerang) maupun pada saat penerimaannya (bertahan).




    C. SIKAP DAN POSISI
    Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus sedemikian rupa, sehingga pemain dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru lapangan permainan.
    Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
    a.     Berdirilah sedemikian rupa, sehingga berat badan tetap berada pada kedua kaki dan keseimbangan tubuh terjaga.
    b.    Tekuk kedua lutut, berdiri pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki sejajar, atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.
    c.     Posisikan kedua lengan dengan siku bengkok di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak.
    d.    Peganglah raket sedemikian rupa, sehingga kepala (daunnya) raket berada lebih tinggi dari kepala pemain.
    e.     Waspada dan memperhatikan jalannya shuttlecok selama permainan berlangsung.

    Sikap dan Tahap Kerja Langkah Kaki
         Sikap dan langkah kaki yang benar dalam permainan bulutangkis sangat penting untuk dikuasai secara baik oleh setiap permainan. Ini sebagai syarat untuk meningkatkan kualitas keterampilan memukul shuttlecock.
    Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
    a.    Berdirilah dengan sikap dan posisi yang tepat di atas lapangan.
    b.    Lakukan gerak langkah ke depan, ke belakang, ke kanan, dan ke kiri pada saat memukul shuttlecock, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.
    c.    Gerakkan langkah sambil meluncur cepat sehingga upaya untuk memukul shuttlecock bisa efektif.
    d.   Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertapak) pada saat menunggu datangnya shuttlecock atau pada saat bergerak untuk memukul shuttlecock.


    D. HITTING POSITION
         Ada suatu saat yang disebut preparation, yaitu posisi ancang-ancang memukul shuttlecock. Waktu sekian detik yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan jenis pukulan yang akan dilakukan. Karena itu, posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan baik dalam upaya menghasilkan pukulan berkualitas baik.
             Hal yang perlu diperhatikan adalah :

    a.     Overhead (atas) untuk right handed
    • · Posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri. Pada saat memukul shuttlecock, harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
    • · Posisi badan harus selalu berada di belakang shuttlecock yang akan dipukul.
    b.    Untuk pukulan underhand (bawah net)
    • · Posisi memukul adalah kaki kanan selalu berada di depan dan kaki kiri di belakang.
    • · Lutut kaki kanan dibengkokkan, sehingga paha bagian bawah agak turun. Kerendahannya sesuaikan dengan ketinggian shuttlecock yang akan dipukul. Saat shuttlecock dipukul, posisi kaki kiri harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit.
    c.     Untuk footwork maju mundur.

    Cara Latihan
    1. Dari tengah ke depan. Sebagai langkah dasar hanya dua langkah dimulai dari kaki kiri kemudian kanan.
    2. Dari tengah ke belakang.
    3. Dari depan ke belakang.

    Kesalahan yang Terjadi
    1. Pada ready position, tumpuan kaki tidak berada di bagian depan atas kaki. Akibatnya reaksi menjadi lambat.
    2. Posisi lutut lurus, tidak bengkok.
    3. Pada posisi memukul kaki dan tangan sejajar dengan net. Akibatnya pukulan tidak kuat.
    4. Pada posisi underhand, kaki kiri berada di depan, keseimbangan kaki tidak ada dan sulit mengarahkan shuttlecock dengan tepat.
    5. Lutut/paha tidak turun, jangkauan kurang, lambat kembali ke bagian tengah lapangan.



    E. SERVIS (SERVICE)
         Dalam suatu permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk memenangkan pertandingan. Seorang pemain yang tidak bisa melakukan servis dengan benar akan terkena fault. Namun, banyak pelatih dan pemain yang tidak memberikan perhatian khusus untuk melatih dan menguasai teknik dasar ini. Hal tersebut merupakan kekeliruan besar.
         Dalam permainan bulutangkis, ada tiga jenis servis yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaannya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.
    Servis Forehand

    a.    Servis Forehand Pendek
    • Tujuan servis pendek adalah untuk memaksa lawan tidak bisa melakukan serangan. Dalam hal ini, lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan.
    • Variasi arah dan sasaran servis pendek dapat dilatih secara serius dan sistematis.
    • Shuttlecock harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
    • Pada saat pertemuan antara kepala (daun) raket dengan shuttlecock, siku dalam keadaan bengkok untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan. Perhatikan peralihan titik berat badan.
    • Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah shuttlecock dan dilakukan secara berulang-ulang.

    b.  Servis Forehand Tinggi
    • Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal.
    • Shuttlecock harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.
    • Saat memukul shuttlecock, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.
    • Perhatikan gerakan ayunan raket : ke belakang, lalu ke depan. Pukulan harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan, dari kaki belakang ke kaki depan, yang harus berlangsung kontinu dan harmonis.
    • Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul shuttlecock.
    • Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, kita dapat menguasai teknik servis forehand tinggi dengan sebaik-baiknya.





     













    Servis Backhand










         Model servis ini memang memerlukan keterampilan dan latihan ekstra agar kita dapat menguasainya dengan baik. Secara umum, pada servis jenis ini, arah dan jatuhnya shuttlecock hendaknya sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan, dan shuttlecock sedapat mungkin melayang relatif dekat di atas jaring (net). Jenis servis ini sering digunakan oleh pemain ganda. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
    a.    Sikap berdiri yang benar adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan. Dengan sikap seperti ini, titik berat badan berada diantara kedua kaki. Jangan lupa, sikap badan tetap rilek dan penuh konsentrasi.
    b.    Ayunan raket relatif pendek, sehingga shuttlecock hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis. Hindari menggunakan tenaga pergelangan tangan yang berlebihan, karena akan memengaruhi arah dan akurasi pukulan.
    c.    Sebelum melakukan servis, perhatikan posisi dan sikap berdiri lawan sehigga dapat mengarahkan shuttlecock ke sasaran yang tepat dan sesuai pikiran.
    d.   Biasakan berlatih dengan jumlah shuttlecock yang banyak dan berulang-ulang tanpa rasa bosan, sampai dapat menguasai gerakan dan keterampilan servis jenis ini dengan utuh dan baik/sempurna.
    Selain itu, perlu diperhatikan adanya peraturan servis. Berikut adalah aturan servis yang salah dan benar.
    Servis yang Salah :
    a.    Pada saat memukul shuttlecock, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
    b.    Titik perkenaan (persentuhan) antara shuttlecock dengan kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
    c.    Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
    d.   Kaki kiri melakukan langkah.
    e.    Kaki kanan melangkah sebelum shuttlecock dipukul.
    f.     Terputusnya rangkaian gerak mengayun  raket dan memukul shuttlecock.
    g.    Penerima servis bergerak sebelum shuttlecock servis dipukul.

    Servis yang Benar :
    a.     Pada saat memukul, tinggi kepala (daun)raket berada di bawah pegangan raket.
    b.    Perkenaan shuttlecock berada di bawah pinggang.
    c.     Kaki kanan statis, berposisi di depan (kecuali bagi pemain yang kidal).
    d.    Tumit kaki kiri terangkat, tetapi tidak tergeser.
    e.     Mengayun raket dalam satu rangkaian.
    f.Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.